What the hell happened with world, GOD???
What kind of answer i'm gonna give to my children when they ask me about honesty, while i'm lying about the answer...
- - - - -
Ada pepatah yang bilang kalau cinta itu gila, cinta itu buta...
Tapi gue sendiri nggak tahu yang kayak gimana cinta yang buta dan gila itu
sampai suatu hari, salah seorang temen gue di sekolah bilang...
"Kalau gue harus mencintai anak-anak dengan cara seperti itu, gue akan memilih untuk nggak mencintai mereka lagi. Karena cinta buta gue cuma bakal nyakitin mereka..."
Gue cuma bisa diem ngedenger komentar temen gue.
Dan gue nggak tahu harus bersikap bagaimana kalau sampai mereka tahu, ibunya ini udah jadi seorang penipu demi mereka.
- - - - -
Kesedihan gue semenjak kejadian itu dimulai sampai hari ini, sampai detik ini nggak sedikitpun berkurang juga...
Entah udah berapa banyak doa dan permohonan gue panjatin buat ngehilangin perasaan sedih yang luar biasa ini.
Sedih dan bingung... saking sedihnya, air mata gak akan cukup untuk nyampein perasaan kecewa gue...
- - - - -
Seperti semua ibu dan bapak lainnya yang ada di Indonesia sekarang ini yang energinya sehari-hari dihabiskan untuk bikin Leson Plan, Worksheet dan Formative...
Gue nggak setuju dengan konsep UN yang nggak adil buat anak-anak gue.
UN itu cuma dagelan kelas tinggi yang nunjukin betapa nggak pahamnya orang-orang dewasa berdasi yang gelarnya menuh-menuhin KTP doang, soal anak-anak dan kemampuan mereka.
Betapa nggak adilnya UN yang men-judge semua anak sebagai individu yang sama dan identik. Padahal mereka adalah pribadi-pribadi yang unik, dengan kemampuan dan minat mereka yang berbeda-beda.
Gue sama nggak setujunya dengan dagelan kurikulum yang dibebankan di pundak anak-anak yang bikin mereka nggak bebas dan mati gaya dalam memasuki kehidupan nyata...
Kurikulum dan UN di Indonesia itu cuma sampah yang seharusnya dirombak dan dikaji ulang...
TAPI BUKAN DENGAN MEMBERI JAWABAN YANG BENAR PADA ANAK-ANAK SEBAGAI SOLUSINYA...
Itu dagelan yang jauh lebih lucu lagi yang dilakukan sama para pendidik...
Dagelan yang ending-nya dijamin pahit dunia akhirat...
BUKAN JUGA DENGAN MENGUBAH JAWABAN YANG SUDAH SEPENUH HATI DIISI OLEH ANAK-ANAK...
- - - - -
Kenapa kita selalu melawan sistem yang salah dengan cara yang salah???
Kenapa kita selalu saja menutup jurang dengan menggali jurang yang lebih dalam lagi???
Kenapa kita selalu berjuang membuat kebohongan besar untuk menutupi kebohongan kecil kita???
- - - - -
Anak-anak itu telah mempercayakan jiwanya kepada kita untuk diisi dan disirami...
Ketika tanpa sepengetahuannya, dari belakang kita menghunjamkan pisau dan merobek-robek hatinya yang polos...
Tidak malukah kita???
- - - - -